Pembangunan kantin menjadi salah satu solusi untuk menjadikan kantin Blok M lebih nyaman. Selain itu, pembangunan ini untuk kenyamanan juga kesehatan mahasiswa. Kampus berusaha memperbaiki wajah atau tampilan dari kantin Blok M.

Akhir-akhir ini Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sedang melansungkan pembangunan kantin Blok M, pembangunan ini dilansungkan demi menjadikan kantin Blok M kantin yang lebih rapih dan bersih. Berkaca dari keadaan sebelumnya, kantin Blok M terlihat kusam sehingga mahasiswa dan dosen tidak nyaman untuk berkunjung ke kantin tersebut. Lalu, hal ini terbukti saat lomba kantin sehat antar kampus Jakarta-Bogor yang dilaksanakan pada tahun 2015.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Irshan Zakir Kepala Divisi Pengelola Aset UNJ, menjelaskan bahwa dalam perlombaan tersebut, kantin Blok M UNJ mendapat peringkat terbawah diantara kampus-kampus lain. Keadaan ini berasal dari temuan saat penilaian lomba tersebut. Situasi kantin yang kotor, sirkulasi udara yang tidak baik, serta  bahan makanan yang tidak sehat pada saat itu.

Irshan juga menuturkan bahwasanya hal tersebut tidak semata-mata berdampak pada peringkat kantin UNJ dalam perlombaan tersebut. Namun, ia juga mengkhawatirkan kesehatan mahasiswa yang berada di kantin Blok M. Seusai perlombaan tersebut pihak kampus dan Dinas Kesehatan bersepakat untuk mengembangan kantin yang lebih baik dari segi kenyamanan maupun kesehatan.

Langkah awal yang direncanakan dari pembangunan kantin UNJ, nantinya akan dibangung empat lantai, yang disetiap lantainya terdiri dari 15 lapak. Ramlan selaku Ketua BMN (Barang Milik Negara) UNJ menjelaskan, bahwa bentuk kantin UNJ terbaru. Menurutnya kantin akan memanjang dan menghadap ke jalan pemuda. Berbeda dengan kantin terdahulu. Serta juga mempriotitaskan lahan makan dengan meja dua baris untuk civitas academica atau seluruh warga UNJ .

Ramlan melanjutkan, sebelumnya pembangunan kantin Blok M UNJ terhambat karna adanya perampingan struktur Kemendikbud (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) dibawah pimpinan Nadiem Makarim. kebijakan ini membuat perpindahan tanggung jawab Kemenristekdikti (Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi) mengenai peraturan kampus khususnya mengenai pembangunan, menjadi tanggung jawab Kemendikbud  melalui Perpres Nomor 72 Tahun 2019, yang ditetapkan pada 24 Oktober 2019.

Iklan

Pembangunan kantin Blok M ini menggunakan dana UNJ, melalui anggaran BLU (Badan Layanan Umum. Anggaran kampus tidak sepenuhnya digunakan untuk kesejahteraan dosen dan mahasiswa, hal ini disampaikan lansung tutur Ramlan.  “UNJ memiliki anggaran yang dikhususkan untuk pengembangan fasilitas, dana tersebut digunakan untuk membangun gedung kantin, anggaran yang  digunakan  dalam pembangunan kantin Blok M  mencapai 7 miliar,” ujarnya.

Di pihak lain, pedagang lama juga diberikan lapak dagang oleh pihak kampus. hal ini sudah dimusyawarahkan  dengan pedagang kantin melalui kompensasi lahan. “Jadi para pedagang lama punya hak untuk menempati kantin, sistemnya para pedagang terlebih dahulu diharuskan bayar uang sewa yang ditentukan kampus yakni 7 juta. Jika tidak bayar mereka akan kena pemutusan kontrak serta lapaknya yang dijanjikan akan dilelang kembali,” ujar Irsan Zakir

Tidak hanya pembaharuan lapak dagang, Irshan Zakir mengemukan kedepannya akan ada modernisasi di kantin Blok M. Sistem yang digunakan dalam pembayaran kantin Blok M nantinya akan menggunakan E-Money berupa Gopay dan OVO. Menurutnya sistem pembayaran  ini merupakan solusi dari pemasalahan kebersihan kantin. Sebab pembayaran konvensional identik dengan hal yang kotor. Wacana modernisasi ini telah edukasikan kepada pedagang kantin.

Pembangunan kantin Blok M diharapkan menjadi sebuah langkah awal untuk menjadikan kantin yang lebih bersih dan nyaman bagi pedagang dan mahasiswa. Melihat kondisi kantin sebelumnya, banyak mahasiswa yang kurang nyaman pada akhirnya memilih beli makanan di tempat lain seperti di lapangan Daksinapati dan kantin Blok G.

“Yang terpenting kenyamanan mahasiswa, kalau seperti kantin kemarin kan walau yang beli rame, tetap pedagang tidak laris banyak karna tempat makan yang terbatas, harapanpnya yaa fasilitas bisa diperlebar lagi lah,” ujar Rohana, salah seorang pedagang kantin Blok M.

Selaras dengan Rohana, mahasiswa juga merasakan keresahan yang serupa. Dinda Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Angkatan 2019 mengatakan “ Saya jarang makan di kantin Blok M karna terlihat kusam dan dapat mempengaruhi kesehatan makanan yang dijual,”. Kendati demikian ia berharap kedepannya seluruh warga UNJ mampu saling menjaga kebersihan kantin Blok M UNJ.

 

Penulis: Sultan Bayu Ananda

Editor : Ihsan Dwirahman