Mahasiswa Prodi Tata Boga 2021 menghidangkan menu dari 10 negara Asia dan Timur Tengah dalam Asian Food Festival (AFF).

AFF diselenggarakan oleh Prodi Tata Boga tahun 2021 pada Jumat (16/12/22), bertempat di Aula Bung Hatta UNJ. Acara ini berlangsung mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 11.30 WIB. Acara tahunan Prodi Tata Boga tersebut diadakan kembali setelah vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Acara dimulai dengan sambutan dari Dekan Fakultas Teknik (FT), dilanjutkan dengan fashion show perkelompok, kemudian langsung pada acara utama yakni hadirin beserta dosen pengampu mencicipi menu yang telah dihidangkan.

Acara AFF kali ini dapat dikatakan sebagai acara yang terbatas. Peserta acara hanya ditujukan khusus untuk orang tua dan mahasiswa Prodi Tata Boga saja. Hal ini dikarenakan dana yang seluruhnya dari mahasiswa tidak cukup untuk membuat acara secara terbuka untuk umum. Mereka juga sampai menggunakan kas angkatan untuk menutupi biaya yang kurang.

Sementara beberapa orang tua yang datang mengaku bahwa anaknya tidak pernah memasak di rumah, tetapi di kampus sering praktik memasak. “Terharu banget saya, saya baru pertama kali datang ke acara anak seperti ini,” tutur Siti Zaenab salah satu orang tua mahasiswa.

Selain untuk para orang tua, acara ini juga bertujuan mengenalkan mahasiswa berbagai hidangan dari Asia dan Timur Tengah. Memamerkan makanan-makanan yang sudah dibuat mahasiswa Tata Boga sehari-hari. Serta menjadikan mahasiswa dapat mengorganisir sebuah acara.

Iklan

Hidangan yang disajikan 73 mahasiswa Tata Boga 2021 dari 10 negara, memiliki tajuk khusus di negaranya masing-masing. Seperti China yang memiliki tema Hari Raya Imlek; Arab dengan tema Hari Raya Idul Adha; India dengan tema Pernikahan; Malaysia dengan tema Perayaan Kelahiran; Filipina bertema Festival Bunga; Vietnam dengan tema Perayaan Tahun Baru; Korea bertema Musim Dingin;Singapura dengan tema Kemerdekaan, serta Jepang dan Thailand dengan tema Festival Balon dan Panen Raya.

Hidangan yang disajikan masing-masing kelompok minimal 12 menu dengan 4 hidangan yakni appetizer, soup, main course, dan dessert. Namun, ada pula Kelompok yang menghidangkan menu Malaysia menambahkan satu hidangan tambahan yakni beverage.

Kesulitan dari pembuatan makanan asia ini menurut Najla Qonita selaku ketua kelompok hidangan Vietnam, cita rasa dari Indonesia dan Vietnam yang berbeda. Vietnam memiliki cita rasa seperti menggantung, gurih tidak, asin tidak. Sedangkan Indonesia, kalau asin, benar-benar terasa asinnya.

“Oleh karena itu, komentar dari dosen ada yang bilang rasanya kurang, ada juga yang bilang sudah pas. Jadi, akhirnya kita ikuti yang Indonesia saja agar semua bisa menikmati juga,” ucap Najla.

Rata-rata mahasiswa Tata Boga 2021 sendiri belum pernah mencoba menu asli dari negara tersebut. Jadi, mereka hanya meraba-raba rasanya dan menyesuaikan dengan resep yang telah disetujui. Hal tersebut menjadi tantangan baru bagi mahasiswa Tata Boga 2021.

“Kami harap makanan yang disajikan enak dan yang datang bisa mencicipi makanan dari seluruh Asia,” tutup Juan selaku ketua hidangan Negara Filipina.

Penulis: Sonia Renata

Editor: Izam Komaruzaman