Rabu (28/09), mahasiswa melakukan aksi yang tergabung dalam aliansi rakyat UNJ  bersatu di depan gedung rektorat. Menurut koordinator lapangan aksi, Wisnu Adi mengatakan pertemuan dengan Plh rektor terkait Tujuh Gugatan Rakyat UNJ (Tugu Rakyat UNJ). “Kami mengajak PLH untuk keluar menemui masa aksi sekaligus menandatangani  Tugu Rakyat UNJ,” ujar Wisnu.

Tujuh Gugatan Rakyat UNJ (Tugu Rakyat UNJ) yakni :

  1. Mendesak PLH  Rektor untuk mengungkap praktik plagiarisme di UNJ dan mencabut gelar akademik bagi para pelakunya.
  2. Pemberhentian oknum-oknum yang terbukti tidak benar dalam proses pengangkatannya di UNJ.
  3. Menuntut PLH Rektor UNJ menjamin terwujudnya kampus UNJ yang demokratis.
  4.  Memperbaiki sistem tata kelola kampus UNJ.
  5. Mencabut pelaporan kepolisian terhadap dosen.
  6. Transparasi mekanisme keuangan dan peraturan remunerasi dosen.
  7. Pakta integritas untuk seluruh pejabat universitas untuk berkominmen dengan reformasi tata kelola UNJ dengan meletakkan prinsip keluhuran universitas dan tidak terlibat dalam persekongkolan dengan oknum-oknum pragmatisme di kampus. jika mereka menyimpang ditengah jalan, siap dibebastugaskan .

Sementara itu di gedung Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ruang 206, sedang berlangsung konferensi pers atas nama aliansi dosen UNJ bersatu untuk perubahan. Mereka menuntut agar Plh Rektor membenahi sistem di UNJ. “Membongkar kebobrokan birokrasi kampus, membenahi pascasarjana, dan meningkatkan kultur akademis,” ujar Robertus Robert.

Hadir juga M. Hafiz selaku perwakilan aliansi rakyat UNJ bersatu. “Kami mendesak Plh Rektor untuk memperbaiki senat UNJ sekaligus menuntaskan masalah kampus dari mulai prodi hingga fakultas.”

Kemudian aksi berpusat di depan gedung rektorat. Ratusan mahasiswa menyanyikan Totalitas Perjuangan dan Darah Juang secara bergiliran.

Sekitar pukul 16.00, Intan Ahmad datang dan menemui perwakilan mahasiswa di dampingi oleh Wakil Rektor I, Muchlis R. Luddin dan Wakil Rektor III, Achmad Sofyan Hanif.

Iklan

Perwakilan mahasiswa gagal meminta Intan Ahmad untuk menandatangani Tugu Rakyat UNJ. “Prosedurnya tidak seperti ini,” jelasnya. “Beri saya waktu,” lanjutnya.

Setelah pertemuan di ruang rapat rektorat, Intan Ahmad menyanggupi permintaan untuk berbicara di depan ratusan mahasiswa yang telah menunggu di luar.

Di depan, mahasiswa juga masih menuntut Intan Ahmad menandatangani Tugu Rakyat UNJ. “Kalau dipaksa begini saya kan susah. Saya masih punya atasan, Menteri,” jelasnya. Meski begitu, Intan Ahmad menerima berkas-berkas  yang telah disiapkan Aliansi Rakyat UNJ Bersatu. Ia juga menandatangani bukti penerimaannya.

Setelah itu, Intan Ahmad diikuti beberapa staf rektorat berjalan menuju gedung Syafe’i untuk rapat dengan Senat UNJ. /Annisa Nur Istiqomah