Upacara peringatan HUT RI diselenggarakan di wilayah Kali Baru, Cilincing. Upacara tersebut diselenggarakan oleh KJC dan diikuti oleh anak-anak peserta KJC.
Upacara kemerdekaan Republik Indonesia sudah menjadi ajang tahunan yang selalu diperingati. Biasanya, di luar situasi pandemi Covid 19, setiap sekolah melaksanakan upacara peringatan tersebut. Sebab kondisi pandemi yang tidak memungkinkan, upacara peringatan kemederkaan pun tidak dapat dilaksanakan.
Namun, berbeda di wilayah Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Anak-anak se-usia Sekolah Dasar (SD) mulai dari kelas tiga sampai enam, melaksanakan upacara peringatan HUT RI ke 76. Upacara tersebut diselenggarakan oleh Kelas Jurnalis Cilik (KJC).
Terlihat pada upacara itu atribut merah-putih dominan di kalangan anak-anak. Juga perlengkapan upacara yang sederhana, hanya bermodalkan bambu yang ditancapkan ke tanah sebagai tiang bendera, upacara tersebut berlangsung khidmat. Tak lupa, masker turut terpasang di wajah mereka.
Pukul 08:00 WIB, upacara dimulai. Para peserta serentak diam, mengikuti tata aturan upacara. Cuaca panas khas wilayah pesisir tidak menyurutkan semangat mereka. Mulai dari pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, sampai kepada pengibaran bendera merah-putih yang diiringin lagu “Indonesia Raya”. Semua mengikutinya dengan tertib. Hampir tidak ada suara obrolan dalam barisan peserta.
Riuh gemuruh mulai terdengar sejak dinyanyikannya lagu-lagu kemerdekaan, salah satunya lagu Hari Merdeka. Para peserta begitu terlihat antusias.
Upacara peringatan HUT RI ini pun memberi kesan kepada para petugas upacara. Salah satunya adalah Dika. Ia bertugas membaca teks proklamasi. Meskipun, ia sangat menginginkan membaca teks pembukaan UUD 1945. “Tapi saya senang, sih. Walaupun agak gugup,” ucap Dika, yang saat ini menginjak kelas enam SD.
Sama halnya dengan Dika, kegembiraan turut hinggap di dalam diri Alika, Fika, dan Indri. Ketiganya menjadi pengibar bendera. Secara berbarengan, mereka mengungkapkan perasaannya, “senang banget, senang,” ucapnya.
Mereka mengaku persiapan yang mereka lakukan hanya satu hari. Sehingga, mereka merasa tidak puas atas penampilannya. “Masih ada kurang dikit,” kata mereka.
Selain itu, Alika, Fika, dan Indri mendapatkan keseruan lain ketika berupacara di KJC ini. Kehadiran awak media yang ramai memotret mereka menjadi salah satu sebabnya. Indri mengucapkan, “udah kaya artis,” disambut gelak tawa Fika dan Alika.
Antusiasme dari peserta upacara membuat Ilyas, pegiat KJC turut senang. Ia menjelaskan, antusiasme itu muncul dari adanya kerinduan di dalam diri anak-anak terhadap upacara semacam ini. Terlebih lagi, sudah dua tahun mereka tidak melaksanakannya di sekolah.
“Upacara semacam ini turut memupuk semangat nasionalisme di dalam diri mereka,” ucap Ilyas.
Bersama dengan relawan lainnya, Ilyas merencakan upacara bendera ini. Sejak Selasa (16/8), para relawan membereskan perlengkapan upacara. Mulai dari teks pembukaan UUD’45, teks proklamasi, dan teks Pancasila. Tidak hanya itu, ia turut melatih petugas upacara peringatan HUT RI ke 76.
Malam sebelum upacara dilaksanakan, Ilyas bersama relawan yang lain mempersiapkan tiang yang akan digunakan untuk mengibarkan bendera merah-putih. Hanya dengan, bermodalkan sekop dan linggis, ditambah pencahayaan dari lampu handphone, mereka menggali tanah pasir yang berbatu sedalam betis orang dewasa.
Jerih payah mereka tidak sia-sia. Sebab, terbayar dengan antusiasme dari anak-anak peserta upacara. Terhitung sebanyak tiga puluh anak hadir dengan senyum yang terpancar dari wajah mereka. Tidak ketinggalan, beberapa orang tua mereka ikut menemani sambil mendokumentasikan kegiatan tersebut.
Ilyas juga turut berharap, di momentum HUT RI ke 76 ini masyarakat pesisir lebih mendapatkan hak-haknya. Khususnya anak-anak, yang sudah semakin kehilangan ruang bermainnya. “Kita lihat, tanggul di bagian utara sudah membentengi, membuat anak susah main lagi di laut. padahal ini lingkungannya,” tegas Ilyas.
Penulis: Ahmad Qori
Editor: Ihsan Dwirahman