“Jika memang FMIPA dipindahkan, maka harus mendapatkan kejelasan dan kelayakan ruang perkuliahan dan kegiatan mahasiswa.”
Rabu (23/12), puluhan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang mengatasnamakan Aliansi Keluarga FMIPA melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat Universitas Negeri jakarta (UNJ). Daud Prakoso, salah satu massa aksi menyatakan, aksi ini dilakukan sebagai reaksi atas dipindahkannya gedung FMIPA dari Kampus A ke Kampus B. “Kami resah atas kebijakan pemindahan gedung ini yang terkesan buru-buru,” ungkap mahasiswa FMIPA angkatan 2012.
Pemindahan FMIPA dari kampus B ke kampus A sebanarnya bukan hal baru. Sebelumnya, FMIPA dijadwalkan untuk pindah ke kampus pada A tahun ajaran baru 2016—2017 dan akan menempati gedung eks-Sarwahita. Akan tetapi, rencana ini dipercepat menjadi Januari 2016. Hal tersebut berkaitan dengan rencana pembangunan gedung Wisma Atlet untuk Asian Games 2016.
“Pemindahan ini sangat mendadak, akhir November lalu kami baru diberitahu oleh dekan,” ujar Daud. Daud menambahkan, pemindahan ini menimbulkan masalah, pasalnya gedung eks-Sarwahita masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan akan rampung pada awal 2017. Demi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, kampus menjanjikan Lantai 4 dan 6 Gedung Dewi Sartika untuk FMIPA. “Dua lantai untuk ruang kelas kami rasa tidak cukup, FMIPA punya delapan program studi (prodi). Belum lagi untuk laboraturium tetap di kampus B. Dari segi waktu ini jelas tidak efisien,” tegasnya.
Aksi ini mendapat tanggapan dari rektorat dan oknum mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). “Pak Sofyan Hanif (Pembantu Rektor III-red) menyampaikan, ‘hal ini bisa diselesaikan baik-baik tanpa perlu demo’,” ucap Daud menirukan Sofyan Hanif. Mengenai keterlibatan oknum mahasiswa FIK yang ikut menertibkan aksi ini, Daud menjelaskan pengamanan sudah mulai terasa sejak di kampus B—FIK dan FMIPA berada di Kampus B—. “Saya mendapat laporan dari teman, spanduk kami diambil,”katanya. Mustara dosen FIK yang berada di sekitar gedung rektorat enggan dimintai keterangan terkait demonstrasi dan keterlibatan oknum mahasiswa FIK. “Saya gak mau wawancara,” katanya sambil memasuki gedung rektorat.
Daud pun tak mau ambil pusing dengan keterlibatan oknum mahasiswa tersebut, “kami tidak mau ada konflik horizontal. Bagi kami, jika memang FMIPA dipindahkan, maka harus mendapatkan kejelasan dan kelayakan ruang perkuliahan dan kegiatan mahasiswa,” ujarnya.
VRU