Intro: Persona merupakan lagu pembuka dari album Boyband asal Korea BTS yang bertajuk Map of the Soul: Persona. Lagu ini memiliki beat awal yang sama dengan lagu Intro: Skool Luv Affair yang juga milik BTS. Persona dinyanyikan oleh leader BTS, RM atau Kim Namjoon. Dirilis secara digital pada 12 April 2019, lagu ini mencapai lima juta tampilan dalam tujuh jam setelah rilis.

Dalam video klip Persona, RM digambarkan sedang melakukan rap dengan banyak coretan yang berada di papan tulis yang ada di belakangnya.

Persona dan Papan Tulis RM yang menjadi ciri dari intro album Map of the Soul

Papan tulis tersebut memiliki beberapa tulisan, yakni dream, love, happiness, persona, shadow, ego, juga beberapa quotes yang berasal dari Carl Jung yang merupakan psikolog asal Swiss. Keberadaan lagu ini dan dua lagu lainnya dalam Map of the Soul: 7 yaitu Interlude: Shadow dan Outro: Ego menjadi implikasi antara album ini dengan buku Jung’s Map of the Soul oleh Murray Stein.

Persona merupakan istilah yang diberikan oleh Jung dalam teori jiwa mengenai peran-peran yang dimainkan oleh masyakat dalam lingkungan sosial.  Dia tertarik pada bagaimana  orang memainkan peran-peran tertentu di dalam lingkungan masyarakat dengan mengadopsi sikap yang mewakili stereotip sosial dan budaya daripada asumsi dan keunikan mereka sendiri. Tentu saja ini adalah sifat manusia yang ditonjolkan. Persona adalah sejenis mimikri.

Hal ini sejalan dengan video klip dari Intro: Persona. Sisi paling menarik berada di papan tulis yang berada di belakang RM. Memang berisi coretan, namun bukan asal coretan. Coretan yang berada di belakang RM ialah teori yang berangkat dari buku yang dibaca RM, Map of the Soul yaitu teori 4 Majors Jungian Archetypes oleh Carl Gustav Jung. Dalam lagu persona yang dibawakan RM ini, menjelaskan bagaimana lingkungan dapat mengonstruksi pribadi seseorang. Seperti yang disebutkan dalam 4 Majors Jungian Archetypes; persona, yang merupakan wajah manusia; shadow, yang merupakan bayang-bayang yang ada pada manusia; ego, yang merupakan keinginan seorang manusia; dan animus, nafsu yang membentuk suatu sistem bernama diri.

Iklan

Baca juga: Pesan Toxic Relationship dalam Lagu Psycho

Persona dan Sisi Psikologis RM

Dalam lagu ini, RM memberikan pandangan terhadap persona dirinya sendiri. Mengungkapkan saat-saat kehilangan jati diri dengan pertanyaan-pertanyaan retoris untuk dirinya, juga mempertanyakan eksistensi dirinya sendiri. Cara ini digunakan dalam Intro: Persona untuk memahami diri yang sebenarnya, karena terlalu banyak mulut yang berbicara, namun telinganya hanya dua. Persona memang topeng sosial yang dipasang setiap manusia untuk menyenangkan manusia lainnya.

RM dan Persona

Kebisingan hutan dan bunga liar yang disebutkan dalam lagu tersebut merupakan gambaran sebuah keraguan. Ini berkaitan dengan salah satu major archetypes milik Jung, yakni shadow. Diperjelas juga melalui lirik “Gakkeumeun geunyang ssakda heossorigata, chwihamyeon naoneungeo alji chwigigata” yang memiliki arti, “bayanganku, aku menulis dan memanggilnya “keraguan”. Hal tersebut tidak pernah menjadi keraguan lagi setelahnya. Hal itu kerap muncul saat di bawah panggung atau cahaya. Menatapku dengan sorot membakar seperti gelombang udara panas.” Dalam lagu ini, ia menggambarkan bahwa seseorang tak boleh menunjukkan keraguannya, seperti ketika RM tampil di atas panggung, keraguan ini tidak boleh muncul, seakan ia dituntut untuk sempurna.

RM juga memberikan pertanyaan retoris di dalam lirik-lirik lagunya, agar setiap orang dapat mengenal dirinya sendiri seperti, “Siapa aku? Beritahu aku, siapa namamu? Kamu mau mati? Mau pergi? atau mau terbang? Mana jiwamu? Mana Mimpimu? Memang kamu hidup?”

Dalam lagu yang sama, RM juga memberitahu bahwa semua orang menjaga temperaturnya, dalam artian tidak semua orang baik itu benar-benar baik, namun ada juga kalanya seseorang menjadi jahat. Hal itu merupakan peringatan untuk kita semua, seseorang yang baik bisa saja menjadi jahat.

Pada akhir lagu juga dijelaskan tidak ada yang namanya wajah tunggal, manusia punya banyak wajah, tergantung dengan siapa orang tersebut lebih nyaman menunjukkan wajah aslinya.

 

Penulis: Namira Pratiwi Heriyana 

Editor: Vamellia Bella

Iklan