“Jika orang biasa menghemat US$10.000 per hari sejak piramida di Mesir dibangun, dia masih hanya memiliki seperlima dari rata-rata kekayaan lima besar miliarder dunia.”

Oxfam. dikutip melalui bisnis.com, Senin (27/1/2020).

Dewasa ini realita yang terjadi dalam masyarakat adalah terkonsentrasinya kekayaan kepada sekelompok individu atau negara. Terkadang jika kita membayangkan kekayaan yang begitu melimpah maka seharusnya kesejahteraan ada dalam seluruh masyarakat. Tidak hanya kepada sebagian golongan saja.

Fakta itu menjelaskan bahwa terjadinya perbedaan jumlah kekayaan yang sangat signifikan. Sudah menjadi informasi yang tersebar luas dikhalayak ramai, bahwa orang-orang terkaya di dunia memiliki kekayaan yang setara atau melebihi PDB (Produk Domestik Bruto) sebuah negara berkembang atau bahkan beberapa negara berkembang. Dengan kata yang lebih tajam negara tersebut dikatakan miskin. Dengan begitu kita dapat menyimpulkan bahwa jika PDB adalah pendapatan negara.

Maka pendapatan negara berkembang dapat sama, dengan satu atau beberapa kekayaan para milyader tersebut.

Sangat miris memang jika kita melihat fakta di atas. Akan tetapi, perbedaan penyebaran kekayaan yang ada di dunia ini tidak berlangsung begitu saja.

Terdapat alasan-alasan mengapa itu terjadi. Kemajuan yang diterima oleh individu ataupun sebuah negara maju tidak serta-merta datang dari kemampuan individu-individu mereka.

Dalam buku Guns, Germs, & Steel karya Jared Diamond. Dia membahas mengapa perbedaan-perbedaan itu terjadi dengan sudut pandang yang berbeda bahkan cenderung baru. Buku ini dicetak pada tahun 1997. Satu tahun setelah buku ini dicetak, tahun 1998 buku ini memperoleh Hadiah Pulitzer untuk kategori Non-Fiksi Umum dan Hadiah Aventis untuk Buku Sains Terbaik.

Iklan

Kembali kepada pembahasan buku ini, Jared Diamond mengawali buku ini saat ia sedang melakukan penelitian di Papua pada bulan Juli 1972. Kemudian salah seorang politikus lokal bernama Yali, memberi pertanyaan kepada Diamond yaitu;

‘’Kenapa kalian orang kulit putih membuat begitu banyak barang berharga dan membawanya ke Papua, tapi kami orang kulit hitam memiliki begitu sedikit barang berharga sendiri?”(hlm. 5)

Mendengar pertanyaan tersebut Jared beripikir bahwa itu mungkin tempak sederhana tetapi sukar dijawab. Barulah setelah 25 tahun Jared mencoba menjawab pertanyaan itu.

Kunci dari analis Jared dalam buku ini adalah bahwa ia menolak semacam rasisme. Bahwa orang kulit putih secara biologis sudah memiliki genetis yang lebih maju ketimbang orang kulit hitam. Lalu ia selalu memikirkan sesuatu yang berkebalikan dari fakta yang ada.

Seperti kenapa bukan orang kulit hitam yang membuat barang berharga atau kenapa bukan orang eropa yang dijajah bangsa-bangsa Afrika atau suku Indian Amerika. Hal itu kembali menyiratkan bahwa perbedaan-perbedaan yang terjadi itu tidak semata-mata lewat genetis.

Perkembangan peradaban manusia diawali dari tahun 11.000 SM (tarikh terbaru) dimana pada setiap benua ditandai dengan memulai kehidupan manusia. Lalu barulah beberapa ribu tahun setelah itu dimulainya produksi pangan disalah satu benua. Untuk mengalami atau memajukan peradaban idealnya hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat produksi pangan, dengan cara mendomestikasi tumbuhan dan hewan.

Produksi pangan juga berarti akan meningkatkan populasi dan membuat pemukiman menetap. Produksi pangan tersebut menimbulkan evolusi kuman yang dapat membunuh banyak manusia. Karena hewan-hewan itu membawa kuman dan celakanya kuman itu bermutasi dan menyerang manusia.

Kemajuan itu juga menciptakan evolusi tulisan. Evolusi tulisan tercipta dari kebutuhan masyarakat itu sendiri juga pengaruh dari kemajuan tulisan peredaban yang sudah mengenal tulisan. Tak lupa dengan semakin kompleksnya masyarakat maka akan terlahir ilmuan-ilmuan yang berdampak pada evolusi teknologi. Pada akhirnya tercipta juga evolusi di bidang pemerintahan dan terciptanya agama.

Kata ideal di atas juga merupakan lawan dari fakta-fakta sejarah yang terjadi. Mungkin saat ini kita merasa bahwa semua negara sekarang telah melewati fase itu.

Hanya dalam analisis Jared negara atau peradaban yang paling cepat memulai produksi pangan akan mengalami kemajuan yang lebih cepat. Sialnya kemajuan itu hanya didapat disatu tempat saja. Dalam semua fakta sejarah yang ada bahwa semua kemajuan diraih oleh Asia Barat Daya. Daerah yang nantinya akan memberi kemajuan kepada Eropa.

Iklan

Jika daerah Asia Barat Daya mendapat semua kemajuan itu untuk dapat menaklukan daerah lain. Maka apa yang menyebabkan benua Amerika, Afrika maupun Australia tidak mendapatkan kemajuan dalam produksi pangan?

Jared mengemukakan dengan bukti-bukti-nya bahwa Erasia (daerah bulan sabit subur dan sekitarnya) memulai produksi pangan tahun 8500 SM. Karena tantangan iklim yang cenderung mudah karena sumbu barat-timur yang Erasia miliki –iklim mereka cenderung sama yaitu iklim mediterania. Berbeda dengan Afrika dan Amerika. Afrika dan Amerika memiliki sumbu utara-selatan menjadikan perbedaan yang sulit dalam menyebarkan produksi pangan. Australia yang kita tahu juga merupakan benua terkecil dengan mayoritas gurun.

Terlepas dari perbedaan sumbu tersebut dalam masalah produksi pengan. “Ternyata jumlah spesies kandidat liar untuk domestikasi sangat berbeda-beda di antara benua-benua, karena perbedaan dalam hal luas dan juga (dalam kasus mamalia besar) kepunahan Kala Pleistosen Akhir, Kepunahan lebih parah terjadi di Australia dan Amerika daripada Erasia dan Afrika.

Sebagai akibatnya, Afrika akhirnya memiliki keanekaragaman biologis yang kalah  daripada Erasia yang jauh lebih besar,…” (hlm. 515). Dengan menggunakan logika percobaan, banyaknya sampel juga menentukan keberhasilan suatu domestikasi, dengan kata lain seberapa banyak jumlah hewan dan tumbuhan yang dapat diuji. Itu berpengaruh kepada Australia dan Amerika. Kedua benua tersebut tidak punya jumlah mamalia besar yang dapat didomestikasi. Lalu bagaimana dengan Afrika, mamalia besar Afrika ternyata masuk dalam hewan yang sulit untuk didomestikasi seperti zebra, gajah dan badak yang hingga saat ini tetap liar. Berbeda dengan Erasia yang memiliki kambing, sapi, babi, kuda dan lainnya.

Dalam penjelasan yang ringkas tersebut Jared menyimpulkan bahwa untuk menjawab pertanyaan Yali ialah karena lingkungan. Erasia dengan iklim mediteranianya yang sejuk, cocok untuk produksi pangan juga sumbu barat-timur yang juga memudahkan penyebaran-penyebarannya. Menjadikan banyak keuntungan yang dimiliki Erasia. Dan akhirnya banyak kesialan menimpa Benua Australia, Afrika, dan Amerika, Karena Erasialah mendapatkan kemudahan-kemudahan itu. 

Kembali kepada kesimpulan Jared bahwa lingkungan lah yang menyebabkan perbedaan kemajuan suatu peradaban atau masyarakat. Maka relevansi analisis Jared tersebut sesuai dengan perkataan salah seorang ekonom Indonesia, Sri Mulyani, bahwa kemiskinan itu bisa tercipta karena seseorang terlahir miskin. Hal ini menjadikan orang itu sulit meraih kesejahteraan atau kemajuan.

Oleh karena itu, saat dilihat dari sisi yang berlawanan, bahwa orang yang terlahir kaya cenderung mempunyai lingkungan yang mendukung dirinya agar mempertahankan bahkan meningkatkan kekayaannya.

Penulis: Ihsan Dwirahman

Editor: Muhtar