Aparat kembali datangi warga Pekayon pada Senin, 25 November 2019, sekitar jam 13.00. Kedatangan aparat lengkap dengan peralatan alat berat untuk mengeruk tanah di Pekayon. Padahal sehari sebelumnya, Forum Korban Penggusuran Bekasi (FKPB) Pekayon-Jakasetia baru saja menggelar harlah/peringatan 3 tahun penggusuran yang mulai terjadi pada 23-24 November 2016.

Menurut pers rilis yang dikemukakan dalam laman instagram FKPB, pekerjaan dilakukan serampangan untuk membatasi ruang gerak warga. Karena pengerukan langsung dilakukan di depan tempat tinggal warga yang bersolidaritas. Pengerukan tersebut pun dilakukan diatas panggung yang sehari sebelumnya menjadi panggung peringatan 3 tahun warga Pekayon-Jakasetia melawan. Pembatasan tersebut sekaligus bertujuan untuk mengintimidasi warga menimbang jaringan solidaritas baru meninggalkan Pekayon setelah acara harlah.

Menurut pengamatan Didaktika, pengerjaan tersebut adalah penggalian lubang dan pembuatan gorong-gorong di tanah yang sebelumnya adalah tempat kumpul warga dan jaringan solidaritas. Pengerjaannya pun dilakukan secara terus menerus (non-stop) sampai pukul 23.00. Tidak jauh dari lokasi pengerjaan, dapat ditemukan beberapa personil aparat.

Pekerjaan tersebut pun dilanjutkan kembali mulai dari pukul 09.30 pagi, pada pagi ini, alat berat tersebut memasang gorong-gorong. Pengerjaan tersebut pun tanpa pemberitahuan warga, sehingga mengakibatkan terganggunya akses jalan, karena truk pembawa gorong-gorong menutupi seluruh badan jalan.

Menurut Khairin, pendamping warga Pekayon, warga akan menempuh langkah selanjutnya, yaitu mengajukan gugatan yang kemudian menunda pengerjaan sekaligus intimidasi terhadap warga. “Surat gugatan sedang dikerjakan LBH Jakarta,” ucap Khairin.

Penulis/Reporter: Aditya Septiawan dan Faisal Bahri

Iklan

Editor: M. Rizky Suryana