Kantin menjadi salah satu tempat yang selalu didatangi oleh Mahasiswa untuk memuaskan kebutuhan pangan. Namun kondisi kantin di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) banyak dikeluhkan oleh para mahasiswa contohnya kantin Blok M. Salah satunya Afriani Rizky, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Sosiologi. “Makanannya sih murah-murah tapi sempit, sumpek, kurang higienis gitu,” ujarnya. Ketika ditanya mengapa ia tetap membeli makan di kantin blok M, ia mengatakan “makanannya banyak.”

Keluhan lain juga diutarakan  oleh Fanny Immazuddin dari Prodi Sastra Inggris  2016. “Blok M sumpek karena sirkulasi udara kurang bagus,” ucapnya. Ia menambahkan Kantin Blok M bentuknya panjang, kecil, dan tidak ada jendelanya. Fanny juga mempertanyakan soal petugas kebersihan yang tidak ada. “Seharusnya ada tanggung jawab juga dari pihak pengelolaan kantin (UNJ)” katanya.

Lalu pedagang juga mempermasalahkan persoalan kantin di Blok M. Misalnya air yang suka mati dengan durasi yang cukup lama. “Suka mati 2 hari,” ujar Maman seorang pedagang mi instan. Akibatnya membuat ia tidak bisa berjualan.

Maman juga mengeluhkan tentang kualitas kantin. “Ini kurang indah,” ucapnya sambil menunjuk tembok. Sehingga pedagang harus mengecat sendiri tembok lapaknya. Padahal, pedagang sendiri sudah membayar uang sewa sebesar Rp 8 juta/tahun.

Ketika dipastikan ke staf Wakil Rektor 2 (WR 2) untuk menanyakan siapa yang mengelola kantin, salah satu staf menjawab, “kami sistemnya sewa lepas. Jadi itu tanggung jawab mereka, kayak kontrakan aja.”

Sebenarnya UNJ sudah mewacanakan untuk merenovasi kantin Blok M. Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T), Sofyan mengatakan kantin Blok M akan direnovasi pada 2018 menjadi 4 lantai. Lalu ketika ditanyai tentang anggaran renovasi kantin, dosen Prodi Teknik Mesin ini menjawab, “nanti direvisi (dari anggaran sebelumnya).”

Iklan

Ia juga menerangkan bahwa dana yang akan digunakan adalah dana dari kampus sendiri. “Nanti kita alokasikan dari dana UNJ,” terangnya. Ia juga menerangkan bagaimana setiap lantai akan dipergunakan. “Misalnya empat lantai ya, nanti lantai satu dan dua buat makan. Lantai tiga untuk kios-kiosnya dan nanti lantai empat untuk ruang bersih lah seperti fotocopy dan lain-lain,” jelasnya.

Mengenai renovasi Kantin Blok M, Ramlan Lumbantoruan salah satu pimpinan P2T mengatakan, “dulu sempat ditawari hibah dari Pertamina namun entah kebentur oleh aturan apa gitu, jadinya tidak jadi.”

Saat ini Kantin Blok M memiliki 37 kios dengan satu kios yang masih kosong.

Penulis : Aditya Septiawan; Fawwaz Adhyatma Rafiandi

Editor : Latifah