Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mengadakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang akan dilaksanakan pada Senin, 14 sampai 18 September 2020. Namun, tahun ini PKKMB dilaksanakan secara daring, dengan berbagai platform digital yang telah ditentukan, seperti Zoom, Instagram, Youtube, Google Classroom dan Whatsapp.

Menurut pedoman yang diterbitkan oleh Wakil Rektor (WR) 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Pembekalan tersebut berlangsung mulai pukul 07.00 sampai batas maksimal pukul 17.00.

Sementara, sejak 10 sampai 11 September, mahasiswa baru sudah disibukkan dengan diadakannya Pra-PKKMB. Seperti yang dilalui Rifdha, salah satu peserta PKKMB dari prodi Pendidikan Bimbingan Konseling. Meski begitu, Ia tetap berusaha mengikuti kegiatan tersebut secara penuh. Bahkan, Ia sempat kehabisan kuota internet dan harus menggunakan kuota internet milik adiknya. “Supaya terus bisa on camera nge-Zoom sampai lima jam,” ucapnya.

Sebetulnya, Fakultas Ilmu Pendidikan memberikan bantuan kuota sebesar dua giga dengan syarat membeli kartu by.U terlebih dahulu. Namun, menurut Rifdha, bantuan kuota yang diberikan fakultasnya kurang mencukupi. Hingga ia harus mencari-cari kuota internet tambahan. “Itu pun kuotanya juga belum cukup buat ngikutin rangkain acara PKKMB nya,” jelasnya.

Sementara, di tingkat universitas, belum memberikan kejelasan mengenai bantuan kuota internet untuk kegiatan PKKMB daring ini. Sampai tingkatan BEM pun belum mengetahui kejelasan demikian. Diungkapkan, Syah Reza, advokasi BEM Prodi Pendidikan Sejarah. Menurutnya, para mahasiswa baru sudah dianjurkan mengisi nomor telepon mereka di Siakad sebagai pendataan kampus guna memberikan subsidi kuota internet. Namun banyak para mahasiswa baru tidak bisa mengakses Siakad karena telah ditutup.“ Siakadnya malah ditutup dengan alasan banyak maba nyoba ngisi KRS padahal belum waktunya. Setelah itu gaada kelanjutannya gimana pendistribusian kuota untuk maba,” pungkasnya.

Untuk tingkat prodi, khususnya di sejarah, rencanannya akan memberikan pulsa sebesar 10 ribu untuk di konversikan menjadi kuota internet. “ Untuk kita dari panitia PKKMB prodi Sejarah, akan memberi subsidi pulsa sebesar 10 ribu ke maba untuk tanggal 17. Saat rangkaian PKKMBnya dilaksanakan prodi,” ujarnya.

Iklan

Peserta PKKMB pun, masih rancu dengan kabar tersebut. Salah satunya Hafidz, dari Prodi Pendidikan Sejarah. Ia mengatakan, sempat beredar info bahwa kampus akan memberikan kuota internet. “Sempat dengar ada info bakalan ada kuota, tapi sampai sekarang gak ada kejelasannya,” ujarnya.

Berbeda dengan Hafidz, Fatur, mahasiswa dari Prodi Sosiologi, justru tidak mengetahui, perihal adanya info soal subsidi kuota internet sama sekali. Karena, ia kini sedang menjalani isolasi mandiri. Meskipun demikian, ia tetap mengikuti kegiatan PKKMB “Karena lagi di isolasi dan keterbatasan info yang dapet, jadi tentang bantuan kuota gue gatau menahu,” imbuhnya.

Shandy Aditya selaku staff pengembang Wakil Rektor 3 mengungkapkan tidak bisa memastikan bahwa universitas akan memberikan kompensasi kuota internet kepada para mahasiswa baru saat PKKMB. Menurutnya, Kementerian hanya mengatur pemberian kuota internet untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kepada seluruh mahasiswa perbulan. “Kurang lebih kuota Internet yang diberikan kampus kepada para maba sama dengan mahasiswa lama. Yaitu, hanya untuk PJJ,” jelasnya.

Penulis: Ahmad Rijalul

Editor: M. Muhtar