Universitas Negeri Jakarta (UNJ) gegap gempita oleh acara puncak Stubas Exhibition yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) Prodi Pendidikan Seni Rupa pada Rabu (22/9/2021). Acara tersebut bertempat di Studio Basah UNJ, dan berlangsung selama lima hari sejak Jumat (17/9/2021). Pagelaran ini memilik tiga agenda inti, yaitu; Exhibition, atau pemajangan karya; Workshop, atau lokakarya; dan Artist Talk, atau tanya jawab dengan pembuat karya.
Acara ini merupakan hasil dari program kerja HIMA prodi Seni Rupa 2019. Farah, mahasiswi Pendidikan Seni Rupa 2019 selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa pameran ini diadakan sekali dalam setahun, tergantung keputusan anggota HIMA. Tema pameran kali ini mengambil sebuah kata dari bahasa Prancis kuno, yaitu influx, yang secara kebahasaan berarti masuk dan mengalir. Farah berdalih bahwa tujuan pengambilan tema ini karena konsepnya yang tidak begitu kaku. Ia berharap, dengan tema yang tidak “saklek” ini, mahasiswa bisa dengan mudah ikut andil untuk mendaftarkan karya mereka sebagai lamian dalam pameran ini.
Dalam acara tersebut, pengunjung dipertontonkan oleh beberapa lukisan yang terpampang, ditemani panitia yang akan menjelaskan arti dari karya-karya tersebut. Acara diakhiri dengan door prize di penghujung acara sebagai penghargaan untuk beberapa peserta pilihan.
Lanjut Farah, tujuan lain dari penyelenggaraan acara ini tak hanya sekedar memamerkan karya. Ia mengungkapkan bahwa tujuan acara ini juga untuk “mengaktifkan kembali” mahasiswa yang vakum akibat dampak dari pandemi. “Kita juga mengundang mahasiswa agar aktif, karena jarang yang sudah aktif sekarang,” ujar Farah.
Kendati demikian, acara ini berjalan tanpa lasuh, salah satunya desakan dari Wakil Dekan, Dinny Devi, yang melarang terlaksananya acara ini secara offline. Hal ini dikarenakan dapat melanggar aturan protokol kesehatan dari pemerintah. Namun, hal itu dibantah oleh Farah. Ia mengatakan, pengunjung acara ini sebagian besar dipastikan sudah melaksanakan vaksinasi. “Setiap orang pasti berpikir rasional dan tidak akan datang sebelum divaksin,” jelas Farah.
Ungkap Farah, acara ini direncanakan untuk diadakan sekitar bulan Juni atau Juli. Namun karena adanya aturan PPKM dari pemerintah, dengan berat hati panitia harus menunda acara tersebut, walaupun dari kelengkapan berkas, pengadaan tempat, dan dana telah siap. “Pembuatan pameran ini tetap kami paksakann walaupun ada desakan dari dekan, karena sayang sekali bila tidak jadi offline,” pungkas Farah.
Selain itu, panitia juga sempat mendapat gangguan dari Satpam UNJ. Mereka datang bersama Andi selaku kepala kebersihan di gedung Seni Rupa, tempat Stubas Exhibition dilaksanakan. Tak berlangsung lama, pertikaian berakhir setelah Narpati Yudha, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa 2018 menampik satpam dengan beradu argumen. Ia mengatakan bahwa acara ini tidak merugikan siapapun dan tidak memiliki sisi negatif.
Penulis: Asbabur Riyasyi
Editor: Hastomo Dwi P.