Nihil kantin di kampus halimun membuat mahasiswa susah mencari makan, pihak kampus beralasan hal tersebut terjadi karena ketiadaan lahan.

Kehadiran kantin penting guna memenuhi kebutuhan primer mahasiswa berupa makanan dan minuman. Nahasnya, Kampus D Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang berlokasi di Jalan Halimun Jakarta Selatan ini tidak memilikinya.

Berdasarkan data yang diperoleh tim Didaktika, Sebanyak 97,9% dari total 142 mahasiswa Fakultas Pendidikan Psikologi mengaku membutuhkan kantin. Faktor cuaca yang tidak menentu serta kesulitan mendapat makanan dan minuman dari luar kampus menjadi jawaban terbanyak dari mahasiswa.

Mengenai hal tersebut, Saipul selaku Staf Wakil Rektor 2 menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada rencana pembangunan kantin untuk kampus halimun. Lebih lanjut lagi, ia mengatakan pembangunan kantin merupakan kebijakan dari pihak fakultas. ‘‘Mereka (Dekan Fakultas Pendidikan Psikologi) juga mungkin melihat tidak adanya lahan jadi belum mengajukan, bingung juga mau dibangun dimana“ ucap Saipul ketika ditemui tim Didaktika.

Ketiadaan kantin merupakan efek dari sempitnya lahan yang ada, apalagi kampus halimun tergolong memiliki lahan yang sempit. Dengan luas tanah hanya sebesar 0,35 Ha atau sekitar 3500 m2. Tanahnya lebih kecil jika dibandingkan dengan kampus A yang memiliki luas tanah sekitar 11,5 Ha maupun kampus B yang memiliki luas lahan sebesar 3,35 Ha.
Selain karena sempitnya lahan, Saipul juga menjelaskan bahwa mengurus perizinan untuk membangun gedung baru tidaklah mudah.‘‘Kalau membangun gedung baru juga butuh perizinan, sementara mengurus perizinannya juga sulit“ terang Saipul.

Di sisi lain seorang mahasiswa, Iqbal Alamsyah prodi Psikologi 2021 mengeluhkan susahnya mencari makanan di kampus karena tidak tersedianya kantin. Ia menjelaskan bahwa mereka harus keluar dari lingkungan kampus untuk mendapat makanan atau minuman, belum lagi harus berebut serta berdesakan dengan murid SD, SMP, bahkan mahasiwa kampus lain yang terletak berdekatan dengan kampus halimun.

Iklan

Farah Salsabila selaku mahasiswa Psikologi tahun 2021, menjelaskan bahwa ia kesulitan mendapat makanan dan minuman di luar lingkungan kampus. ‘‘Kadang setelah kelas sering hujan dan tidak bisa keluar untuk mencari makanan. Kalau harus membeli online juga kan lebih mahal serta kena ongkir“ ujar Farah.

Selain mahasiswa lama, sebagian mahasiswa baru angkatan 2022, mengaku cukup terkejut saat mengetahui kampus halimun tidak memiliki kantin. Alda Soraya salah satunya, ia bingung untuk apa membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), sementara fasilitas yang didapat tidak memadai. ‘‘Awalnya kaget kenapa gak ada kantinnya, dan saya mempertanyakan juga UKT yang dibayar kemana? Apalagi angkatan 2022 mencapai 300 orang harusnya sih ada dana untuk pembangunan kantin“ ujar Alda Soraya.

Pengalaman buruk juga menerpa mahasiswa yang membeli makanan di luar lingkungan kampus. Pinka yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2022 menceritakan bahwa suatu hari dia pernah ingin membeli makanan dari luar lingkungan kampus, akan tetapi yang didapat malah makanan tidak higenis. Udang yang dibeli Pinka berwarna putih dan memiliki rasa yang asam serta berbau anyir. Pinka menjelaskan bahwa ia berharap kampus halimun memiliki kantin, karena setidaknya kehigenisan makanan kantin bisa lebih terjaga karena berada di dalam lingkungan kampus, serta memang disiapkan untuk mahasiswa.

Mahasiswa halimun berharap kehadiran kantin bisa direalisasikan, karena kantin merupakan kebutuhan yang amat penting bagi keberlangsungan hidup mahasiswa. Terlepas dari tidak tersedianya lahan, mereka berharap pihak Fakultas dan Universitas bisa mencari jalan tengah guna mengatasi masalah tersebut.

Penulis: Zahra Pramuningtyas

Editor: Asbabur Riyas