Tahun ini Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mempunyai wifi baru bernama ‘ÚNJ Hotspot’. Seluruh civitas akademika dapat mengakses wifi ini. Ada dua macam UNJ Hotspot, yaitu UNJ Hotspot Mahasiswa dan UNJ Hotspot Dosen dan Karyawan. Sementara itu, masih banyak yang mengeluhkan kekurangan wifi ini.

“Pembangunan Wifi ini mempermudah para mahasiswa untuk mengakses internet. Kita juga bisa menghemat paket data dan cukup membantu untuk mengurangi alokasi dana paket kuota internet. Namun jangkauan wifi ini kurang luas dan sering hilang,” ungkap Agustini, salah satu mahasiswi Program studi  (prodi) Sosiologi Pembangunanan (Sospem) 2017.

Demikian juga dengan Ghozy Ahmad, mahasiswa D3 Manajemen 2017. Ia merasakan manfaat dari wifi baru. Wifi ini mempermudah akses internet di UNJ. Namun ia juga mengeluhkan akses wifi yang tidak merata, “di spot tertentu wifi-nya lemot.”

Hampir sama dengan Ghozy, Nabilatudzakiyyah, Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2017, mengeluhkan kurang stabilnya sinyal wifi. Menurutnya wifi UNJ di kampus E tidak terasa, “saya harus nongkrong di lantai 3 untuk dapat sinyal wifi. Itu pun untung-untungan.”

Menurut Fichy, kepala Unit Pelayanan Terpadu Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK), hilangnya koneksi wifi karena jarak perangkat dan sumber wifi terlalu jauh. Hal lain yang menyebabkan terputusnya koneksi adalah timeout. Timeout yang diberikan wifi ini sangat singkat, namun sekarang sudah bisa satu hari. Tetapi hal ini belum berlaku untuk semua perangkat.

Fichy juga menjelaskan bahwa pemasangan wifi sudah dipasang di semua kampus UNJ. Mulai dari kampus A, B, D, dan E. Totalnya ada 100 titik, yaitu di setiap lantai gedung Dewi Sartika, RA. Kartini, Rektorat, Hasyim Ashary, dan di Daksinapati. Rencananya akhir tahun ini, pihak UPT TIK akan menambah jumlah wifi di beberapa tempat lagi.

Iklan

Perjalanan Wifi UNJ

UNJ telah mencanangkan proyek pengadaan wifi UNJ Hotspot sejak tahun 2014. Namun proyek ini terkendala karena tidak kunjung turunnya dana dari rektorat.  UNJ membutuhkan dana 40 milyar untuk melangsungkan proyek ini, lengkap dengan pengadaan perangkat dan jaringan komputer lainnya. Untuk mewujudkan proyek ini UNJ  menyisihkan dana operasional setiap tahunnya selama tiga tahun. Hingga akhirnya proyek ini dapat terealisasi tahun ini (2017).

Tujuan pemasangan wifi ini merupakan salah satu bagian dari pembangunan TIK di UNJ.  Tahun ini UNJ telah mengarahkan untuk perluasan akses internet bagi segenap civitas akademik UNJ. “Agar seluruh civitas akademi UNJ mendapatkan akses internet dari wifi di seluruh wilayah UNJ, setidaknya di kampus A dan B,” terang Fichy

UNJ melakukan pelelangan pengadaan wifi selama dua bulan. Menurut Sjahrian, kepala Biro BUK yang menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek ini, UNJ melelangkan provider proyek ini di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Pemenang tender ini adalah PT Telkom. UNJ dan PT Telkom menyepakati dana pengadaan wifi ini sebesar Rp. 21.344.099.000,00. Dana ini mencakup pembelian Core Switch, Distribution Switch, Access Switch, dan lain sebagainya. Perangkat wifi menggunakan perangkat merek Cisco Aeronet. PT Telkom turut melibatkan para teknisi UPT TIK dalam penentuan tempat pemasangan, mandor, tenaga pikiran, dan pengerjaan sipil.

Sehingga pertengahan November ini, civitas akademika UNJ sudah bisa mengakses UNJ Hotspot. Terdapat aturan baru dalam pengaksesan wifi. Pengakses diminta untuk log in terlebih dahulu menggunakan akun SIAKAD. Format yang diisi pada saat log in adalah Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan password SIAKAD. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa wifi baru ini hanya diakses oleh civitas akademika UNJ.

“Pembangunan TIK ini berlangsung terus menerus, karena perangkat yang kita pasang saat ini mempunyai daya tahan sekitar tujuh sampai sembilan tahun, artinya dalam delapan tahun harus ada penggantian baru” ungkap Fichy.

Penulis : Jihan Dzahabiyyah

Editor : Naswati