“Semua rilis yang saya tulis berdasarkan fakta yang ada.”

Melanjutkan berita Dua Mahasiswa FIS yang Terancam Dipidanakan, Didaktika mendapati informasi bahwa bukan hanya Jati Aprianto dan Andika Baehaqi saja yang menolak permohonan maaf. Dua mahasiswa FIS lainnya, Ahmad Firdaus dan Yusuf Saputra yang juga dipanggil oleh dekanat FIS juga menolak meminta maaf kepada rektor.

Ketika dihubungi oleh Didaktika, Ahmad Firdaus membenarkan kabar tersebut. “Saya dan Yusuf juga menolak permintaan maaf tersebut,” imbuhnya. Ahmad Firdaus yang menjadi Koordinator Aliansi Mahasiswa Bersatu ini dituduh atas penyebaran release dan pesan berantai yang dianggap memfitnah rektor. “Semua rilis yang saya tulis berdasarkan fakta yang ada,” ucapnya.

Mahasiswa angkatan 2013 ini melanjutkan bahwa dirinya tidak pernah terlibat atau menyebarkan fitnah. “Gue bertanggung jawab kalau nulis,” ujarnya. Oleh sebab itu, meski rektor mengancam akan melaporkan dirinya ke Polisi Daerah (Polda) Metro Jaya, Firdaus menyatakan, tidak ada alasan sama sekali untuk harus meminta maaf terhadap rektor. Firdaus menyatakan siap jika harus dilaporkan oleh rektor terkait tulisan-tulisannya. “Kalau rektor mau lanjut ke jalur hukum, lanjutkan saja. Kita hadapi lewat jalur hukum juga,” tegasnya.

Sedangkan, Yusuf Saputra diancam atas postingannya di Line untuk membakar rektorat. “Iya saya menulis bakar rektorat. Tapi itu tidak dengan maksud sesungguhnya tetapi untuk membakar semangat mahasiswa lainnya untuk ikut aksi,” ucapnya, dari rekaman pertemuan tersebut yang diterima oleh Didaktika. Yusuf bersedia untuk meralat posting tersebut tetapi tidak mau untuk meminta maaf kepada rektor. Dengan demikian, jumlah mahasiswa FIS yang menolak meminta maaf kepada rektor menjadi empat orang.

 

Iklan

VRU