UNJ mengadakan acara Penyampaian Visi Misi Bakal Calon Rektor UNJ Periode 2023-2027 di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Dewi Sartika UNJ pada Rabu (07/06). Acara tersebut dihadiri civitas akademika dan khalayak umum.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor, Henry Eryanto mengungkapkan bahwa sebelumnya terdapat lima kandidat Calon Rektor UNJ. Namun, setelah Rapat Pleno UNJ ditetapkan empat bakal calon Rektor UNJ, yaitu Ucu Cahyana dari Fakultas MIPA, Komarudin dari Fakultas Ilmu Sosial, Nofi Marlina Siregar dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Muhammad Yusro dari Fakultas Teknik.

Ucu Cahyana mempunyai tema besar dalam visinya untuk menuju sustainable university, dimana universitas melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, UNJ harus melakukan berbagai transformasi, yaitu tata kelola organisasi dan keuangan, tridharma perguruan tinggi, sumber daya manusia, peningkatan pendapatan, hingga konektivitas internasional.  Ia juga menargetkan UNJ untuk menjadi World Class University agar dikenal dalam kancah internasional.

“Kita harus mempersiapkan diri menjadi World Class University. Oleh karena itu, melalui transformasi UNJ akan unggul dan bereputasi,” ujarnya.

Selanjutnya, calon petahana Komarudin mengusung tema Great Reputation to Enlighten the Nation and the Globe (GRENG) dalam visi misinya. Ia ingin UNJ ke depannya dapat unggul diantara Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan memiliki reputasi di dunia. Untuk menembus universitas reputasi dunia, ia mengutamakan tridarma perguruan tinggi yang unggul. Seperti halnya  membuat berbagai penelitian bagi masyarakat, negara, dan dunia.

“Hal utama yang harus dilakukan UNJ ke depannya adalah menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi yang unggul. Lalu, agar lebih maju kita juga harus bekerja sama dengan pihak lain, jangan malu-malu,” tuturnya.

Iklan

Hal yang sama juga ingin dicapai Muhammad Yusro dengan visi mengusung UNJ Berprestasi dan Mendunia. Sebelumnya, ia mengkritisi peringkat UNJ yang buncit dalam berbagai kategori pemeringkatan perguruan tinggi. Sehingga ia mempunyai target agar UNJ masuk ke dalam peringkat sepuluh besar universitas terbaik di Indonesia.

Dosen Pendidikan Teknik Elektronika tersebut juga mengusung perbaikan ekosistem digital di UNJ. Salah satu programnya adalah SiakadPlus yang diharapkan seluruh kegiatan pembelajaran hingga administrasi dapat berjalan di platform tersebut.

“Sistem akademik UNJ harus dikembangkan. Kita harus mempunyai suatu platform untuk kegiatan akademik dan non akademik, jadi semuanya terkumpul di dalam satu aplikasi,” ungkapnya.

Sementara satu-satunya bakal calon rektor perempuan Nofi Marlina Siregar mengusung tema yang berbeda dari tiga kandidat sebelumnya, yaitu Milenial Tangguh untuk UNJ Berkarakter Bugar-Sehat-Bahagia dan Produktif (Bushido). Baginya, Bushido mampu menjadi pondasi untuk menuju World Class University. Karena, jika civitas akademika tidak mampu memelihara Bushidonya, maka produktivitas dalam dirinya tidak akan berjalan maksimal. Tidak hanya itu, ia ingin memperbaiki tata kelola SDM, mengapresiasi dosen dan tenaga pendidik dengan adanya intensif, mengubah kurikulum, serta penguatan dan pengembangan dengan pihak lain.

“Bushido merupakan pondasi untuk menuju UNJ menjadi World Class University. Bagaimana bisa produktif kalau Bushidonya mengganggu kehidupan,” pungkasnya.

 

Reporter/Penulis: Adinda

Editor: Izam