Indonesian Data Journalism Network (IDJN) menyelenggarakan Indonesian Data Journalism (IDJ) Awards 2023 pada Rabu (22/2). Acara tersebut merupakan ajang apresiasi terhadap karya-karya jurnalisme data yang terbit dari 2021 hingga 2023.

Sebanyak 144 karya terkumpul, meski hanya 15 karya terpilih yang masuk nominasi dari tiga kategori. Ketiganya mencakup Liputan Lingkungan Berbasis Data Terbaik, Visualisasi Data Terbaik, dan Liputan Investigasi Data terbaik. Penilaian karya dilakukan oleh beberapa tim penilai, yaitu oleh Eva Damayanti, Harry Surjadi, Kuek Ser Kuang Keng, Utami Diah Kusumawati, dan Wan Ulfa Nur Zuhra.

Dalam kategori Liputan Lingkungan Berbasis Data Terbaik, terdapat beberapa karya, yaitu Yang Buntung di Natuna Utara oleh Tempo, Intium, R. Age, dan Rappler; Kelapa Sawit dari Sereal sampai Sabun Mandi Keuntungan Produk-produk Sawit yang Tak Dinikmati Sebagian Besar Petani Plasma  oleh BBC News, Gecko Project, dan Mongabay; Kota-kota yang Terendam di Masa Depan oleh Harian Kompas; Membabat Paru-paru Bumi di Jantung Nikel Dunia oleh Bisnis Indonesia; dan Bertaruh Nyawa Hingga ke Laut Tetangga oleh Jaring.id. Pemenang dalam kategori ini dimenangkan oleh karya kolaborasi Tempo berjudul Yang Buntung di Natuna Utara.

Kategori Visualisasi Data Terbaik terpilih lima karya dari berbagai media, yaitu Menguliti Oligarki Batubara Indonesia oleh Project Multatuli; Indonesia Tanah Megathrust oleh Narasi; Berkukuh Gali Tambang, Burung Endemik Tumbang oleh Tempo; Selera Musik di Indonesia Cenderung Sedih oleh Katadata; dan Kotak Pandora Kilometer 50 oleh Tempo. Karya gamifikasi Project Multatuli berhasil menyabet gelar pemenang.

Pengumuman terakhir merupakan kategori Liputan Investigasi Berbasis Data Terbaik. Karya-karya terpilih dalam nominasi ini adalah Garis Merah Dokumen Pandora oleh Tempo; Data Anak Dijual Aplikasi Pendidikan oleh Narasi; Dilindungi Negara, Diselundupkan Tentara oleh Jaring.id; Kelapa Sawit Kami Sudah Sering Dibohongi oleh BBC News, Gecko Project, dan Mongabay; dan Tumbang di Tumpukan Baju Hazmat oleh Tempo. Liputan Narasi berhasil memenangkan kategori ini.

Direktur IDJN Wan Ulfa Nur Zuhra menganggap IDJ Awards ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap karya-karya jurnalisme data. Baginya jurnalisme data membuat para jurnalis lebih objektif dalam menulis berita.

Iklan

“Semoga karya yang menurut dewan juri terbaik ini dapat menjadi inspirasi bagi teman lain untuk mengerjakan jurnalisme data yang lebih bermutu,” ucapnya.

Senada, Ketua Aliansi Jurnalisme Independen (AJI) Indonesia Sasmito Madrim turut mengapresiasi karya-karya yang telah terkumpul. Baginya ini merupakan bukti bahwa jurnalisme tidak mati. Sebab baginya Jurnalisme data menciptakan inovasi baru bagi dunia jurnalisme di Indonesia.

“Pendekatan jurnalisme data dapat meminimalisir jurnalisme ludah atau jurnalisme omongan. Di tengah kegelisahan publik akan jurnalisme, ini menjadi awal bagi jurnalisme yang berkualitas,” pungkasnya.

 

Reporter/Penulis: Adinda

Editor: Izam