Wakil Rektor II, Komaruddin menyebutkan lahan bekas wisma UNJ akan dibangun University Traning Center (UTC) dengan delapan lantai. UTC diperuntukan ruang kelas, penginapan, dan ruang pertemuan. Saat ditanya mengenai asal anggaran, Komaruddin mengatakan UNJ memiliki kelebihan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikelola UNJ. “Apabila saldo tidak digunakan maka akan ditarik ke pemerintah,” ungkapnya.

Pembongkaran Wisma UNJ sendiri sudah dimulai pada akhir Maret 2017. Sebelumnya UNJ membuka lelang pembongkaran lewat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) pada 15 -17 Maret 2017. Total dana sebesar Rp 81.237.000,00 (dapat dilihat di www.lelangdjkn.kemenkeu.go.id) .

Untuk mengetahui detail pembangunannya, tim Didaktika menemui Lukman Arhami selaku Pejabat Pembuat Kebijakan di unit Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T). Ia mengatakan rencana pembangunan akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017.

“UTC akan digunakan sebagai pusat training dan laboratorium prodi pariwisata,” terang dosen Prodi Teknik Mesin ini. Lukman menjelaskan, lantai dasar UTC akan digunakan sebagai lobi. Lantai dua dan tiga akan digunakan sebagai ruang kuliah. Lalu lantai tiga hingga tujuh akan digunakan sebagai kamar penginapan dan lantai delapan akan digunakan sebagai ruang auditorium.

Menurut keterangan Lukman, PT Yodya Karya dan PT Adhi Karya sebagai pemenang tender dalam proyek pembangunan UTC. PT Yodya Karya bekerja sebagai konsultan perencanaan gedung dengan nilai pagu sebesar Rp 2.042.836.664,00. (dapat dilihat di lpse.kemdikbud.go.id). Sedangkan PT Adhi Karya bekerja sebagai konsultan manajemen konstruksi. “Total keseluruhan anggaran yang digunakan untuk pembangunan UTC sebesar Rp 75 Miliar,” kata lulusan S-2 Teknik Industri Universitas Indonesia ini.

Saat dikonfirmasi mengenai dana PNBP berlebih, Lukman menyangkal hal tersebut. Selaras dengan itu, Kamandoko, Kepala Bagian Perencanaan UNJ, Kamandoko mengatakan “Tahun ini kita tidak mendapatkan dana dari pemerintah maka digunakanlah dana PNBP itu.” Lain dengan tahun lalu, pemerintah menganggarkan sarana dan prasarana sebanyak Rp 1,8 Triliun untuk 58 Perguruan Tinggi Negeri.

Iklan

UTC menggunakan dana PNBP yang merupakan salah satu pemasukan UNJ. Dana PNBP adalah dana yang bersumber dari hasil bisnis dan pendapatan murni dari UNJ. Salah satunya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Total dana PNBP UNJ sebesar Rp 400 M, yakni Rp 250 M bersumber dari mahasiswa dan sisanya berasal dari bisnis-bisnis yang dijalankan UNJ.

Dana PNBP  digunakan untuk memenuhi kebutuhan fakultas, remunerasi, dan perkantoran. Persentase penggunaan dana PNBP UNJ yaitu 90% digunakan untuk kepentingan pembelanjaan dan perkantoran dan 10% digunakan di awal tahun.

Kamandoko menambahkan, baru tahun ini UNJ membangun gedung dengan menggunakan dana PNBP. Tahun lalu UNJ menganggarkan Rp 30 M untuk menambal pembangunan gedung Hasyim Asy’ari dan Bung Hatta yang sempat tersendat karena kekurangan biaya. Sebelumnya, dua gedung yang diresmikan pada 8 Februari lalu dibangun atas dana hibah dari CWNB dan IDB (selengkapnya baca di majalah Didaktika edisi 46).

 

Annisa Nur Istiqomah