UJF bersama Harian Kompas menggelar webinar jurnalistik. Dalam webinar ini, Digital Marketing dianggap sebagai jawaban atas pembangunan citra perusahaan media di era modern.
UNJ Journalist Fest (UJF) melaksanakan webinar jurnalistik dengan tema “New Era Of Creative Journalism” pada Sabtu (10/9/2022). UJF merupakan acara gabungan dari organisasi mahasiswa UNJ yang bergerak dibidang jurnalistik, yaitu Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Didaktika di bidang kepenulisan, Sigma TV di bidang audio-visual, ERA FM di bidang penyiaran radio, dan Komunitas Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi (KMPF) di bidang fotografi. Selain itu, UJF juga berkolaborasi dengan Harian Kompas.
Terrence Palar selaku Marketing Communication, Community Manager Harian Kompas dan Kompas.id membuka materi pertama dengan tema “Challenge In the Digital era For Marketing”. Terrence memaparkan, peranan digital marketing perusahaan media harus melihat beberapa faktor. Pertama, mampu menggaet konsumen semaksimal mungkin. Kedua, memiliki target spesifik konsumen. Ketiga, mengiklankan produk dengan kreatif. Keempat, mampu mengkomunikasikan produk dengan baik.
Terrence menuturkan, cara yang dilakukan oleh Harian Kompas atau Kompas.id adalah membaca pola kesukaan masyarakat. Melansir data survei Kompas, dari 132 juta pengguna internet di Indonesia, 130 juta di antaranya aktif bermedia sosial. Kebanyakan, pengguna internet di Indonesia adalah remaja yang menggunakan Facebook, Instagram, Youtube, dan aplikasi-aplikasi percakapan.
Setelah mengetahui pola masyarakat, lanjut Terrence, perusahaan menawarkan jenis produk simpel dan efektif untuk dikonsumsi. Seperti saat awal Pandemi Covid-19, Koran Kompas digital menawarkan interaksi sederhana kepada pembacanya.
Baca Juga: Kritis dan Kreatif di Era Pandemi, UNJ Hadirkan Pekan Jurnalistik
“Koran online yang dimana pembaca bisa melakukan scan barcode untuk menampilkan wajahnya dalam koran dengan efek masker. Selain itu, Kompas juga membuat permainan mewarnai untuk koran cetak. Hal itu merupakan wujud peduli Kompas dalam bentuk kreatif untuk pembaca,” tutur Terrence.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua oleh Bill Khaerudin selaku Kepala Deks Investigasi dan Jurnalisme Data Harian Kompas dengan tema “Ketajaman Berita dan Jurnalistik”. Bagi Khaerudin, sebuah berita dapat dikatakan sebagai berita yang baik jika mampu menarik minat pembaca. Salah satu faktor penting agar berita dapat menarik perhatian dimulai dari struktur berita.
Ia menambahkan, efektifitas menjadi ketetapan yang harus dilakukan dalam menulis berita. Contohnya dalam penulisan Lead berita. Menurut Khaerudin, wartawan harus mampu menggambarkan keseluruhan berita di dalam Lead.
Setelah menulis Lead, Khaerudin berkata bahwa isi berita mesti ditulis menggunakan kata-kata yang tidak monoton, kalimat sederhana, dan kesinambungan antara kata kerja dengan kata benda. Maka, wartawan dapat mengupayakan menulis berita dengan kata-kata pendek, deskriptif, dan non-teknis.
“Dengan kemampuan wartawan yang dapat menulis dengan baik, terutama ringkas, disitulah cerminan wartawan jenius dapat dilihat,” ucap Khaerudin.
Penulis: Arrneto Bayliss
Editor: Ihsan Dwirahman