Janji Komarudin mengenai kemajuan infrastruktur masih menjadi catatannya menuju pemilihan rektor. Sebab, Adanya blended learning yang tidak maksimal akibat pembangunan gedung, Gedung Kantin Blok M belum bisa digunakan, lahan parkir tidak beraturan, serta belum terjaganya keamanan di kampus masih bermasalah.

Pemilihan calon rektor UNJ periode 2023-2027 akan dilaksanakan pada Senin, 17 Juli 2023 dengan tiga kandidat, yaitu Komarudin, Ucu Cahyana, dan Muhammad Yusro. Namun, Komarudin, Rektor periode 2019-2023 masih meninggalkan janji di bidang infrastruktur.

Kala itu, tahun 2019, Komarudin mengajukan Program Electronic Five in One (e-Fine) sebagai visi misinya. Infrastruktur merupakan salah satu Program e-Fine, di mana ia mempunyai beberapa target, yaitu Pemberdayagunaan Aset dan Gedung; Peningkatan PNBP dan Pemberdayaan Aset; Pengembangan Lab terpadu dan e-Library; dan Penataan Green-Campus Lingkungan UNJ yang Hijau, Bersih, Aman, dan Nyaman.

Kendati demikian, target-target tersebut belum sepenuhnya berjalan maksimal. Masih terdapat beberapa masalah infrastruktur dalam masa kepemimpinan Komarudin. Tim Didaktika menemukan berbagai permasalahan infrastruktur dengan mengumpulkan berita dari awal waktu Komarudin dilantik menjadi Rektor (26 September 2019) hingga tahun 2023. 

Terbitan yang kami kumpulkan berupa berita dari website lpmdidaktika.com, Haluan Mahasiswa, dan sumber berita lain. Hasilnya, terkumpul beberapa berita yang digolongkan menjadi empat pembahasan.

Iklan

Blended Learning Tak Jadi Solusi Atas Pembangunan Gedung

Sejak tahun 2019, UNJ telah menjalin kerja sama dengan Saudi Fund For Development (SFD) untuk pinjaman pembiayaan pembangunan gedung. Namun, hingga (16/07) pembangunan tersebut belum juga rampung. Satu akibat langsung dari pembangunan itu adalah terbatasnya ruang kelas mahasiswa.

Pada berita Didaktika Urgensi Pembangunan Gedung di tengah Pandemi (18 September 2020) pembangunan berskala besar baru dimulai bulan Mei 2020. Lima gedung yang sudah dalam tahap pembangunan tersebut berlokasi di sekitar gedung Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Nantinya, empat gedung itu akan dibangun sepuluh lantai dan satu gedung untuk pengembangan karakter dibangun dengan konsep kampus urban.

Melansir laman antaranews.com UNJ Jalin Kerja Sama dengan Arab Saudi untuk Pembangunan Kampus, pembangunan kelima gedung tersebut mempunyai target akan selesai selama 33 bulan terhitung dari 2022-2024. Oleh karena itu, saat ini pembangunan gedung belum juga rampung. Namun, akibat belum selesainya pembangunan menyebabkan kegiatan perkuliahan mahasiswa terganggu karena sementara harus dipindahkan.

Pada Haluan Mahasiswa Edisi II 2022 Didaktika Gedung Fakultas Dihancurkan, UNJ Siapkan Gedung Sementara. Prodi yang terdampak oleh pembangunan tersebut adalah Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), dan Prodi Teknik Mesin di Fakultas Teknik (FT).

Tidak hanya itu, dampak belum rampungnya pembangunan gedung juga dirasakan oleh mahasiswa dari fakultas lain, yaitu Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Pada berita Didaktika Minim Kapasitas dan Fasilitas Ruang Kelas Gedung Fakultas Ilmu Sosial (08 Juni 2023) terdapat ketimpangan antara kapasitas kelas dan jumlah mahasiswa aktif FIS di semester 118.

Aqdamil Haikal Lubis, Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) mengaku ruang kelas FIS tidak nyaman dipakai untuk kegiatan pembelajaran. Sebab, ruang kelas pada Prodinya hanya dapat menampung 40 mahasiswa, sedangkan total satu kelasnya berjumlah 46 mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut, Yayuk Fajarwati, Badan Tata Usaha FIS, bagian Koordinator Layanan Umum, Kepegawaian, dan Barang Milik Negara (BMN) mengklaim jika ketimpangan itu terjadi akibat gedung fakultas FIS merupakan bangunan lama. 

Ia hanya menyarankan mahasiswa harus bersabar menunggu pembangunan gedung rampung. Sebab, ia menjelaskan ada beberapa kelas yang akan dipindahkan ke sana. Untuk sementara, ia menyarankan menerapkan metode perkuliahan dua arah, yaitu luring dan daring.

Kendati Demikian, sistem pembelajaran blended learning (campuran) yang dijalankan tidak berjalan secara maksimal. Pada berita Didaktika Karut Marut Sistem Blended Learning UNJ jadwal kuliah tampak berantakan. Pasalnya, terkadang dosen memberikan jadwal kuliah secara mendadak, terkadang dari daring berubah ke luring dengan waktu yang berdekatan.

Iklan

Rachma, mahasiswa Pendidikan Fisika terkadang harus berkuliah secara daring di perjalanan karena mata kuliah selanjutnya dilakukan luring. Selain itu, Faryl, mahasiswa Pendidikan Fisika berharap jam perkuliahan daring maupun luring tidak diadakan dalam waktu yang berdekatan.

Baca juga: Catatan Kinerja Komarudin: Sengkarutnya Tata Kelola Keuangan UNJ

Ketidakpastian Perpindahan Kantin Blok M

Gedung Kantin Blok M yang sudah berdiri kokoh sejak tahun 2021 masih belum berpenghuni. Hingga (16/07) tulisan ini terbit, para pedagang kantin belum tahu kapan mereka akan dipindahkan.

Pada berita Didaktika Wajah Baru Kantin Blok M adanya pembangunan Kantin Blok M disebabkan kotornya situasi kantin, tidak baiknya sirkulasi udara, serta bahan makanan yang digunakan tidak sehat. Rencananya, bangunan tersebut akan dibangun empat lantai dengan setiap lantai terdiri dari 15 lapak. Setelah pembangunan selesai, nantinya sistem pembayaran kantin akan menggunakan e-Money untuk mengatasi permasalahan kebersihan kantin.

Hingga pada berita Didaktika Menanti Kepindahan yang Tak Pasti (17 Januari 2023) para pedagang kantin belum juga dipindahkan karena SK Rektor belum juga diterbitkan. Pada (27 Desember 2022) dalam acara Dialog Civitas Akademika (DIVA) Rektor, Komarudin mengaku penyebab ia belum mengeluarkan SK karena belum mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemda DKI Jakarta. Oleh karenanya, ia mengungkapkan perpindahan kantin harus ditunda sampai sertifikat tersebut resmi diberikan.

Penurunan SLF tersebut harus diikuti berbagai persyaratan dari Pemda DKI Jakarta, salah satunya, yakni Persetujuan Bangunan dan Gedung (PBG). PBG adalah perizinan untuk membangun, memperluas, maupun merawat bangunan sesuai dengan standar teknis pembangunan. 

Berdasarkan syarat pengajuannya, UNJ diharuskan untuk membuat PBG Kawasan. Akan tetapi, perizinan kantin dan seluruh gedung di kampus A masih terhalang PBG Kawasan karena ketiadaan gambar rancangan arsitektur gedung-gedung lama.

Perpindahan yang terus tertunda itu membuat Fatih sebagai pedagang dirugikan. Sebab, warung bakso miliknya yang berada di area pintu masuk parkiran jarang dilewati mahasiswa. Ia berharap untuk cepat pindah ke kantin blok m yang baru karena omzetnya tak menentu.

Tak hanya pedagang, Andi, mahasiswa Pendidikan Elektro juga ingin kantin segera dipindahkan. Ia merasa sempitnya lahan untuk parkiran dan pejalan kaki membuatnya merasa tidak nyaman.

Semrawutnya Lahan Parkir Mengganggu Pejalan Kaki

Kendaraan yang terparkir di Kampus A UNJ tampak semrawut. Mobil-mobil yang terparkir di sepanjang bahu Jalan Prof. Dr. Conny R. Semiawan dan tidak beraturannya parkiran motor di Jalan Pemuda kerap membuat mahasiswa terganggu. 

Pada berita Didaktika Pejalan Kaki Keluhkan Parkiran yang Semrawut (14 Juni 2023), Tim Didaktika melakukan survei mengenai kenyamanan jalan pada pejalan kaki di UNJ dengan total 193 responden dari berbagai fakultas. 

Dari banyaknya responden tersebut, terdapat 50,8 persen terganggu dengan mobil  yang terparkir di sepanjang bahu Jalan Prof. Dr. Conny R. Semiawan, 42,5 persen merasa terganggu dengan parkiran motor di Jalan Pemuda, serta 20,7 persen merasa parkiran tersebut sangat tidak layak.

Salah satu responden, Rehzy,  mahasiswa Sastra Indonesia merasa kesal karena mobil-mobil yang terparkir di bahu jalan tidak hanya milik civitas akademika UNJ, melainkan milik wali murid Labschool UNJ yang ingin menjemput anak-anaknya. Menurutnya, padatnya mobil yang terparkir di sana menghambat mobilitasnya ketika ia sedang terburu-buru menuju kelas.

Minimnya Penerangan Jalan dan CCTV di Lingkungan UNJ

Lampu-lampu jalan yang berada di kawasan Kampus A UNJ belum cukup membuat mahasiswa merasa aman. Pasalnya, di sepanjang parkiran motor Jalan Pemuda hingga sekitar Gedung FBS dan Gedung Pascasarjana tidak banyak penerangan jalan terpasang. Minimnya CCTV juga membuat mahasiswa merasa tidak aman karena beberapa kali terjadi pencurian di UNJ tidak dapat ditindaklanjuti sebab kekurangan barang bukti.

Ikrimatul, mahasiswa Sastra Indonesia mengungkapkan jalan di Kampus A UNJ masih minim penerangan. Sebagai mahasiswa yang kerap berkegiatan hingga malam di kampus, ia merasa tidak aman saat berjalan di sekitar Gedung FBS. Ia juga mengeluhkan jika berjalan kaki sehabis hujan, genangan air yang berada di jalan berlubang tidak terlihat sehingga membuatnya terganggu.

Selain penerangan jalan, CCTV yang terpasang di UNJ masih minim dan kerap terjadi kendala. Melansir Haluan Mahasiswa Edisi 1 2022 Didaktika Minimnya Jumlah CCTV dan Petugas Keamanan Kampus UNJ di Tengah Maraknya Kasus Pencurian telah terjadi dua kasus pencurian motor pada tahun 2019 dan 2022. Namun, kasus tersebut mengalami kesulitan untuk ditindak lebih lanjut karena CCTV yang ada di sekitar kejadian terkadang tidak aktif dan tangkapan gambarnya tidak begitu jelas.

Didi, Komandan Satpam UNJ mengaku kendala CCTV biasanya terjadi karena jaringannya putus, terkena petir, dan adanya kabel putus. Terlebih, CCTV yang ada di parkiran Jalan Pemuda hanya tersedia dua unit saja. Pihaknya sempat mengajukan perbaikan CCTV kepada birokrat kampus. Namun, CCTV yang sudah diperbaiki kerap eror atau terkadang jaringannya tiba-tiba terputus.

Masalah yang Belum Selesai

Menjelang pemilihan calon rektor untuk masa jabatan 2023-2027, Komarudin kembali mencalonkan dirinya dengan visi “Menuju Reputasi Dunia” dan misinya “Menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi yang unggul dan bereputasi dunia”. Ia mempunyai tujuh program kerja sebagai pilar akselerasi UNJ bereputasi dunia, salah satunya adalah Optimalisasi Aset, dan Penguatan Infrastruktur Sistem Teknologi Informasi untuk Income Generating. 

Kendati demikian, jika menilik program e-Fine Komarudin dalam bidang infrastruktur di periode 2019-2023, belum semuanya berjalan maksimal. Ia justru menggaungkan ingin penguatan infrastruktur sistem teknologi informasi untuk income generating. Padahal, program kerja di masa jabatannya ini mengenai infrastruktur masih mempunyai masalah.

Masalah yang sudah disebutkan pada sub-bab sebelumnya hingga masalah e-Library kampus yang minim sosialisasi; dan Penataan Green-Campus Lingkungan UNJ yang tidak terlihat. Pasalnya, masalah tersebut berdampak langsung bagi mahasiswa. Kenyamanan dan keamanan mahasiswa seharusnya harus lebih terjamin. 

Penting untuk melihat kembali janji Komarudin semasa jabatannya di periode ini. Sebab nyatanya, janji tersebut masih meninggalkan masalah bagi mahasiswa. Bahkan, sampai periode Rektor Komarudin sudah ingin berakhir, masalah-masalah yang sudah dipaparkan belum juga selesai.

 

Penulis/ Reporter: Adinda Rizky

Editor: Ihsan Dwi Rahman